Perseroan Terbatas

Standar

Semua tugas kuliah saya ada disini, beberapa materi dosen saya dan dari beberapa blog tetangga… ” Saya tidak memaksa anda untuk meninggalkan komentar, tapi setidaknya berterima kasihlah apabila Tulisan saya telah membantu anda… saya sangat menghargai tulisan sekecil apapun, dan saya paling menghargai pembaca Internasional saya karena mereka sangat menghargai hasil tulisan saya”. 

 

Istilah Perusahaan didefinisikan sebagai sesuatu yang artifisial, tidak dapat dilihat, tidak berwujud, dan ada hanya dalam pemikiran hukum. Perseroan Terbatas (corporation) adalah suatu badan hukum yang berbeda dan terpisah dari individu-individu yang mendirikan dan mengoperasikanya.

Karakteristik Perseroan Terbatas

–         Suatu badan hukum, perseroan terbatas dapat membeli, memiliki dan menjual properti atas namanya sendiri.

–         Perseroan terbatas juga dapat menanggung kewajiban dan terlibat.

Pemilik perusahaan adalah Pemegang saham / Persero (stockholders or shareholders) yang memiliki saham perusahaan. Perusahaan yang saham-sahamnya diperdagangkan secara terbuka dipasar modal disebut Perusahaan terbuka (public corporation). Sedangkan  Perusahaan yang saham-sahamnya tidak diperdagangkan dan biasanya dimiliki oleh sejumlah kecil investor aisebut Perusahaan swasta (private corporation).

Untuk mengendalikan perusahaan Pemegang saham memilih Dewan Direksi (Board of Directors) yang tugasnya mengadakan pertemuan secara berkala untuk menentukan kebijakan perusahaan dan juga dewan ini memilih seorang Chief Executive Officer (CEO) dan karyawan-karyawan kunci (officers) untuk  menjalankan manajemen perusahaan sehari-hari.

(Struktur organisasi perseroan terbatas)

Pendirian Perusahaan

Perusahaan mungkin saja didirikan untuk alasan-alasan nirlaba seperti untuk tujuan rekreasi, pendidikan, sosial, atau kemanusiaan. Perusahaan seperti itu tidak diwajibkan membayar pajak penghasilan. Langkah pertama dalam pendirian perusahaan adalah mengisi permohonan pendirian perusahaan (application of incorporation) di negara bagian yang bersangkutan. Mayoritas negara bagian juga mewajibkan perusahaan untuk membayar pajak penghasilan.

Setelah permohonan pendirian disetujui, negara bagian yang bersangkutan diberi piagam atau akta pendirian perusahaan (charter or articles of incorporation). Akta pendirian perusahaan juga membatasi aktivitas perusahaan pada lingkup tertentu.  Manajemen perusahaan atau direksi kemudian merancang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (bylaws), yaitu aturan serta prosedur pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Ekuitas Pemegang Saham

Ekuitas pemilik dalam sebuah perusahaan disebut ekitas pemegang saham (stockholder / shareholder quality) , investasi pemegang saham (shareholder investment) , atau modal (capital). Bagian ekuitas pemegang saham melaporkan jumlah total dari dua sumber utama ekuitas pemegang saham.  Sumber pertama adalah modal yang disetorkan kepada perusahaan oleh pemegang saham, yang disebut modal disetor (paid in capital / contributed capital). Sumber kedua adalah laba bersih yang ditahan dalam perusahaan yang disebut laba ditahan / saldo laba (retained earnings). Istilah lain untuk menunjukan laba ditahan dalam laporan keuangan mencakup laba ditahan untuk digunakan dalam bisnis dan laba yang diinvestasikan kembali dalam bisnis. Saldo debit dari akun laba ditahan disebut defisit (deficit). Saldo ini muncul akibat akumulasi kerugian bersih. Dalam bagian ekuitas pemegang sahamm, deficit akan mengurangi modal sisetor dalam menentukan total ekuitas pemegang saham.

Saldo laba ditahan tidak boleh diinterprestasikan sebagai surplus kas/ kas yang tersisa setelah dividen dibagikan, karena laba yang ditahan dalam bisnis dan bagian kas dari laba tersebut biasanya digunakan manajemen untuk memperbaiki atau memperluas operasi. Sumber utama modal disetor adalah hasil penerbitan saham.

Saham

Modal perseroan adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendiri perusahaan dan merupakan jumlah maksimum yang diotorisasi (authorized) atas penerbitan surat-surat saham. Istilah diterbitkan (issued) mengacu kepada saham-saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham. Saham yang masih tersisa ditangan pemegang saham dinamakan saham yang beredar (outstanding stock). Lembar saham biasanya dinyatakan dalam satuan mata uang disebut  nilai nominal (nominal value). Saham juga bisa diterbitkan tanpa nilai nominal (yang berfungsi seperti nilai nominal untuk tujuan pelaporan keuangan). Karena perusahaan memiliki kewajiban yang terbatas, para kreditor tidak dapat mengklaim aktiva pribadi pemegang saham.

Hak-hak utama yang menyertai kepemilikan saham adalah sebagai berikut :

  1. Hak untuk memberikan suara dalam hal-hal yang terkait dengan perusahaan.
  2. Hak untuk mendapatkan bagian dari distribusi laba.
  3. Hak untuk mendapatkan bagian atas aktiva perusahaan saat perusahaan dilikuidasi.

Dua jenis utama modal disetor adalah saham biasa dan saham preferen.  Saham biasa (common stock) adalah Jika perusahaan hanya menerbitkan satu kelas saham . untuk mengikat lebih dari banyak investor, sebuah perusahaan mungkin menerbitkan satu atau lebih kelas saham yang memiliki hak-hak istimewa. Salah satunya adalah hak istimewa dividen. Kelas disebut Saham Preferen (preferred stock) .

Dewan direksi sebuah perusahaan memiliki wewenang penuh untuk mendistribusikan dividen kepada pemegang saham.

Saham Preferen Nonpartisipasi

Hak dividen untuk pemegang saham preferen biasanya terbatas hingga jumlah tertentu. Saham seperti ini disebut saham preferen nonpartisipasi (nonparticipating preffered stock). Pada beberapa kasus saham preferen bias menerima dividen tambahan dalam kondisi tertentu saham itu disebut saham preferen partisipasi, namun saham ini sekarang jarang ada dipasar keuangan.

Saham Preferen Kumulatif

Saham Preferen Kumulatif (cumulative preferred stock) memiliki hak untuk menerima dividen teratur yang belum dibayarkan (belum diumumkan pembagiannya) untuk tahun-tahun sebelumnya sebelum dividen saham biasa dibayarkan. Hak ini tidak dimiliki oleh saham preferen nonkumulatif.

Dividen yang terlewatkan untuk tahun-tahun sebelumnya ini dikaitkan telah tertunggak (in arrears). Tunggakan dividen tersebut harus diungkapkan, biasanya dalam catatan atas laporan keuangan.

Hak-hak Istimewa Lainnya

Selain hak istimewa atas dividen, pemegang saham preferen mungkin mendapat hak istimewa atas aktiva jika perusahaan dilikuidasi. Namun, klaim-klaim kreditor harus dipenuhi terlebih dahulu. Pemegang saham preferen berada dalam urutan prioritas berikutnya setelah para kreditor dalam likuidasi, yang kemudian diikuti oleh pemegang saham biasa.

Penerbitan Saham

Perusahaan menggunakan akun terpisah untuk mencatat nilai dari masing-masing kelas saham yang diterbitkan kepada investor. Saham sering kali diterbitkan oleh sebuah perusahaan dengan harga yang berbeda dengan nilai nominalnya, hal ini disebabkan karena nilai nominal saham hanya mencerminkan legal capital-nya. Harga saham sebuah perusahaan tergantung pada berbagai faktor, misalnya :

  1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perusahaan.
  2. Hrapan investor terhadap potensi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
  3. Kondisi dan prospek ekonomi serta bisnis secara umum.

Jika saham diterbitkan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai nominalnya berarti saham tersebut dijual dengan agio atau premi. Jika saham diterbitkan dengan harga yang lebih rendah dari nilai nominalnya berarti saham tersebut dijual dengan disagio atau diskon.

Sebuah perusahaan yang menerbitkan saham harus membuat catatan daftar pemegang saham agar dapat menerbitkan bukti penerimaan dividen dan mendistribusikan laporan serta laporan lainnya. Perusahaan kecil dapat menggunakan buku besar pembantu yang diberi nama buku pembantu pemegang saham. Dalam hal ini akun saham merupakan akun pengendali (controlling account) bagi buku besar pembantu tersebut.

Agio Saham

Jika Saham yang diterbitkan dengan agio, maka akun kas/aktiva lainnya akan didebit sebesar jumlah yang diterima. Saham biasa / saham preferen kemudian dikredit sebesar nilai nominalnya. Jika saham diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva bukan kas, seperti tanah,bangunan dan peralatan, maka aktiva yang diperoleh itu harus dicatat pada nilai pasar wajarnya. Jika nilai ini tidak dapat ditentukan secara objektif, maka harga pasar wajar saham dapat digunakan.

Saham Tanpa Nilai Nominal (No-Par Stock)

Jika saham yang diterbitkan tidak memiliki nilai nominal, seluruh hasil penerbitan saham dikredit ke akun saham. Sejumlah negara bagian di AS mensyaratkan seluruh hasil penerbitan saham tanpa nilai nominal dicatat sebagai legal capital. Dalam hal ini, ayat jurnal sebelumnya masih berlaku. Di negara bagian yang lain, saham tanpa nilai nominal dapat ditetapkan nilainya (stated value per share).

Transaksi Saham Diperoleh Kembali (Treasury Stock)

Sebuah perusahaan bisa membeli sahamnya sendiri untuk dijual kembali kepada karyawannya sebagai bonus atau untuk mendukung harga saham perusahaan tersebut dipasar. Saham semacam itu, yang telah diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan kemudian dibeli kembali disebut saham diperoleh kembali (Treasury Stock).

Metode akuntansi yang umum digunakan untuk pembelian dan penjualan kembali saham yang diperoleh kembali adalah metode biaya (cost method). Metode lain yang jarang digunakan disebut metode pari (par value method).

Pemecahan Saham (Stock Splits)

Perusahaan kadang-kadang menurunkan nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasanya dan menerbitkan saham-saham baru dalam jumlah yang proposional. Jika ini dilakukan, perusahaan yang dimaksud dikatakan telah memecahkan sahamnya, dan proses ini disebut pemecahan saham (stock splits).

Jika saham dipecahkan, penurunan nilai nominal atau nilai ditetapkan berlaku bagi seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan dan saham yanag diperoleh kembali. Tujuan utama pemecahan saham adalah untuk mengurangi harga pasar per saham. Pemecahan saham tidak mengubah saldo akun-akun perusahaan.

Akuntansi untuk Dividen

Pada saat dewan direksi mengumumkan dividen tunai, mereka mengotoritasi pendistribusian sebagian kas perusahaan kepada pemegang saham. Jika direksi mengumumkan dividen saham , berarti direksi menyetujui distribusi atas sebagian saham biasa perusahaan. Dalam kedua kejadian tersebut, pengumuman dividen akan mengurangi laba ditahan perusahaan. Pada kasus-kasus yang jarang terjadi ketika perusahaan mengurangi aktivitas operasi/ menutup usahanya, dividen dapat berasal dari distribusi modal disetor. Dividen seperti ini disebut sebagai dividen likuiditas (liquidating dividend).

Dividen Tunai

Distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah perusahaan kepada pemegang sahamnya disebut sebagai dividen tunai (cash dividend). Biasanya sebuah perusahaan harus memenuhi tiga kondisi terlebih dahulu agar dapat membayar dividen tunai :

  1. Laba ditahan yang mencakupi
  2. Kas yang memadai
  3. Tindakan formal dari dewan direksi

Laba ditahan yang tinggi tidak selalu  berarti bahwa perusahaan mampu membayar dividen tunai.

Pelaporan Laba Ditahan

Perusahaan boleh melaporkan perubahan laba ditahan dalam laporan laba ditahan yang terpisah, digabungkan dengan laporan laba rugi, atau dalam laporan peubahan equitas. Bentuk alternatif untuk penyajian laporan laba ditahan adalah menggabungkannya dengan laporan laba rugi.

Ekuitas Pemegang Saham di Neraca

Pada contoh yang pertama, setiap kelas saham disajikan terlebih dahulu , diikuti dengan modal disetor yang terkait . contoh kedua, akun saham disajikan terlebih dahulu. Akun-akun modal disetor lainnya disajikan dalam satu akun dengan nama tambahan modal disetor, atau agio saham atau nama lainnya yang sejenis. Kedua contoh alternatif pelaporan ekuitas pemegang saham dalam neraca dapat dilihat sebagai berikut :

Ekuitas Pemegang Saham

Modal disetor:

Saham preferen 10%, kumulatif,nilai

Nominal $50 (2.000 lembar diotorisasi

dan diterbitkan)…………………….. $100.000

Agio Saham……………………………….     10.000 $     110.000

Saham biasa, nilai nominal $20

(50.000 lembar diotorisasi,

45.000 lembar diterbitkan)……………. $900.000

Agio Saham…………………………………………   190.000      1.090.000

Dari penjualan saham diperoleh kembali…                             2.000

Total modal disetor………………………                                           $1.202.000

Laba ditahan………………………………………….                                                305.000

Total ………………………………………………….                                       $ 1.552.000

Dikurangi : saham yang diperoleh kembali

(600 lembar pada harga perolehan)………..                                                   27.000

Total ekuitas pemegang saham………………..                                           $ 1.525.000

Ekuitas Pemegang Saham

Modal disetor:

Saham preferen 10%, kumulatif,nilai

Nominal $50 (2.000 lembar diotorisasi

dan diterbitkan)…………………….. $100.000

Saham biasa, nilai nominal $20

(50.000 lembar diotorisasi,

45.000 lembar diterbitkan)……………. $900.000

Agio Saham…………………………………………   202.000

Total modal disetor………………………                                           $1.202.000

Laba ditahan………………………………………….                                                305.000

Total ………………………………………………….                                       $ 1.552.000

Dikurangi : saham yang diperoleh kembali

(600 lembar pada harga perolehan)………..                                                   27.000

Total ekuitas pemegang saham………………..                                           $ 1.525.000

Pembatasan

Laba ditahan yang siap digunakan untuk membayar dividen dapat dibatasi penggunaannya oleh keputusan dewan direksi, jumlah pembatasan penggunaan disebut pebatasan (restrictions). Pembatasan-pembatasan itu bisa diklasifikasikan menjadi wajib, kontraktual, atau pilihan. Direksi dapat diwajibkan oleh hukum untuk membatasi laba ditahan berdasarkan undang-undang negara bagian.

Koreksi atau Penyesuaian Periode Sebelumnya

Kesalahan material pada laba bersih periode sebelumnya dapat timbul akibat kesalahan matematis atau kesalahan penerapan prinsip akuntansi. Dampak dari kesalahan material tersebut yang tidak dapat ditemukan dalam periode fiskal yang sama harus dikeluarkan dari perhitungan kesalahan tsb yang disebut Koreksi periode sebelumnya atau penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjustments), akan dilaporkan pada laporan laba ditahan.

 

Analisis dan Interprestasi Keuangan

Hasil dividen (dividend yield) menunjukan tingkat pengembalian (rate of return) kepada pemegang saham dalam hal distribusi dividen tunai. Walaupun hasil dividen dapat dihitung baik untuk saham preferen maupun saham biasa, namun biasanya hanya dihitung untuk saham biasa. Karena sebagian besar saham preferen memiliki jumlah/ tingkat dividen yang tetap. Sebaliknya, jumlah dividen saham biasa umumnya bervariasi dengan profitabilitas perusahaan.

Hasil dividen dihitung dengan membagi dividen tahunan per lembar saham biasa dengan harga pasar per saham pada tanggal tertentu, seperti diperlihatkan sebagai berikut ini :

            Hasil Dividen =   Dividen per Lembar Saham Biasa__

Harga Pasar per Lembar Saham Biasa

 

Hasil dividen atas saham biasa menjadi perhatian investor yang tujuan utamanya adalah mendapatkan pengembalian dalam bentuk dividen atas investasinya. Berbeda dengan investor yang tujuan utamanya adalah mendapatkan peningkatan yang cepat atas harga pasar investasinya. Daya tarik utama saham-saham semacam itu, seperti saham biasa Cisco Systems, Inc. adalah kenaikan harga pasar saham. Karena harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, suatu strategi investasi yang hanya bergantung pada peningkatan harga pasar lebih berisiko daripada strategi yang didasarkan pada hasil deviden.

Satu tanggapan »

  1. kucari mengenai Koreksi Laba Ditahan -lengkap terkait Undang-undang ataupun apalaj namanya, mungkin, krn sya awam, apakah juga bisa terkait dengan aturan-aturan SAK atau lainnya. Dengar-dengar kite tidak bisa main-main dengan koreksi laba ditahan ? What’s your comment saya pembaca internasional, dunia akhirat. Thanksss berat/buanget. See U next

Tinggalkan Balasan ke Heensu Batalkan balasan